DETAIL BERITA

Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi hadir sebagai pembicara dalam Seminar Nasional bertema “Infrastruktur Digital dan Artificial Intelligence Mendukung Transisi Energi Kelistrikan”. Seminar diselenggarakan Fakultas Telematika Energi (FTEN) Institut Teknologi PLN (IT PLN) di Ruang Pembangkit Kampus IT PLN, Jakarta.

Di era industri 4.0, sektor energi tengah bergerak menuju transisi energi. Dalam prosesnya, transisi energi membutuhkan digitalisasi. Dalam hal ini, infrastruktur digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) serta keamanan siber (cyber security) berperan penting dalam mendukung terwujudnya transisi energi kelistrikan.
Untuk itu, Seminar Nasional FTEN ini diselenggarakan guna memperluas wawasan serta menggali pemahaman civitas academica IT PLN, khususnya para mahasiswa FTEN IT PLN. “Seiring dengan transisi energi, kami ingin menjadi Perguruan Tinggi unggul dan modern. Dalam arti, IT PLN mencetak generasi unggul yang siap menghadapi era industri 4.0,” jelas Rektor IT PLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa Mulyana K., M.T.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat mengangkat materi “Digital Capability to Support the New PLN Challenges”. Dalam paparannya, Ari menjelaskan tentang sejumlah tantangan baru yang dihadapi PLN untuk menjadi Global Energy Provider sekaligus agent of energy transition.

PLN Icon Plus sebagai subholding Beyond kWh memiliki peran penting dalam proses transformasi digital yang berlangsung di PLN. Transformasi digital akan mendorong terwujudnya visi PLN sebagai Global Energy Provider.
“Transformasi digital di sini, bukan sekadar membangun aplikasi. Akan tetapi, mengubah mindset dan cara kerja menjadi digitalisasi,” tegas Ari.

Sebagai contoh, lanjut Ari, PLN Icon Plus membangun platform PLN Mobile untuk menjahit seluruh layanan dan produk PLN. Melalui PLN Mobile, PLN Icon Plus meningkatkan value creation bagi PLN sehingga mampu mendorong terciptanya customer experience yang positif bagi pelanggan PLN.

Untuk itu, inovasi dan kreativitas adalah kunci utama dalam menghadapi era digitalisasi. “Jangan pernah takut salah karena inovasi dan kreativitas harus dibuka. Di dunia ini, kita harus berani, selalu improve, dan berinovasi sehingga dapat membuat solusi-solusi yang tajam, presisi, dan menjadi sebuah solusi yang efektif bagi user,” tutup Ari.