(Jakarta, 10/4) Indonesia berada di peringkat 120 di Asia Tenggara dalam hal kecepatan internetnya. Bahkan, internet RI disebut paling lelet se-ASEAN, benarkah? Dalam Live Streaming Program Profit di CNBC Indonesia TV, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi pun angkat bicara mengenai pendapat tersebut.
Dalam sesi wawancara yang berlangsung selama 30 menit tersebut, Ari mengatakan bahwa berdasarkan peta potensi digital, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi digital tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini terlihat dari berbagai riset yang menyatakan potensi transaksi digital yang dilakukan mencapai 70 triliun rupiah di 2022.
Adapun kecepatan internet Indonesia yang masih tertinggal, dikatakan Ari, ada beberapa faktor yang berkontribusi. Pertama, kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga menghadirkan tantangan tersendiri dalam pemerataan dan penetrasi internet fixed broadband.
Kedua, internet fixed broadband masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra sehingga masih perlu dibangun infrastruktur untuk memperluas coverage area. Misalnya saja, seperti wilayah Kalimantan dan Sulawesi yang membutuhkan infrastruktur tambahan berupa kabel laut.
Ketiga, faktor demand masyarakat yang membutuhkan solusi-solusi inovatif agar dapat meningkatkan demand dan kebutuhan masyarakat dalam menggunakan internet fixed broadband.
“Untuk menjadikan internet Indonesia lebih baik, pemerintah sudah berupaya sangat aktif serta berkontribusi langsung di dalam pemerataan jaringan. Di antaranya, dengan menggulirkan Program Palapa Ring Fiber Optic. Pemerintah juga giat mendorong tumbuhnya ekosistem digital,” ujar Ari.
Ari menambahkan, sebagai subholding Beyond kWh PLN, PLN Icon Plus turut berkontribusi dalam pemerataan dan peningkatan penetrasi internet fixed broadband. Salah satunya dengan memonetisasi dan meningkatkan value aset-aset strategis PLN, baik tower transmisi maupun tiang-tiang PLN.
Pada infrastruktur PLN telah terpasang fiber optic yang bisa diekspansi untuk langsung memberikan solusi layanan internet fixed broadband kepada masyarakat. Ari menjelaskan, di setiap pembangunan jaringan transmisi PLN, terdapat sistem fiber optic-nya yang berfungsi sebagai sistem kontrol ketenagalistrikan.
“Selain itu, ada value yang bisa dikembangkan, yaitu dengan memberikan layanan akses data dan internet untuk pelanggan PLN maupun Non-PLN,” jelas Ari.
Ari optimis, dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan yang dimiliki PLN Group, dapat meningkatkan penetrasi internet fixed broaband di Indonesia. Seiring dengan itu, terjadi peningkatan signifikan terhadap kecepatan internet fixed broadband di Tanah Air yang akan meningkatkan peringkat kecepatan internet Indonesia di kancah ASEAN.